Kali ini masih membahas tentang pengenalan resistor. Beberapa hal yang akan kita bahas adalah tentang jenis-jenis resistor.
Dalam jenis rangkainannya resistor terdapat 2 jenis rangkaian, yaitu:
1. Rangkaian Seri
Rangkaian resistor secara seri akan mengakibatkan nilai resistansi atau hambatan total yang dihasilkan semakin besar. Di bawah ini contoh gambar resistor yang dirangkai secara seri.
Rangkaian resistor secara seri akan mengakibatkan nilai resistansi atau hambatan total yang dihasilkan semakin besar. Di bawah ini contoh gambar resistor yang dirangkai secara seri.
2. Rangkaian Paralel
Rangkaian resistor secara paralel akan mengakibatkan nilai resistansi atau hambatan pengganti semakin kecil. Di bawah ini contoh gambar resistor yang dirangkai secara paralel.
Rangkaian resistor secara paralel akan mengakibatkan nilai resistansi atau hambatan pengganti semakin kecil. Di bawah ini contoh gambar resistor yang dirangkai secara paralel.
Jenis-jenis resistor berdasarkan penggunaannya, yaitu:
1. Resistor Biasa/tetap (tetap nilainya), ialah sebuah resistor penghambat gerak arus, yang nilainya tidak dapat berubah, jadi selalu tetap (konstan). Resistor ini biasanya dibuat dari nikelin atau karbon.
2. Resistor Berubah (variable), ialah sebuah resistor yang nilainya dapat berubah-ubah dengan jalan menggeser atau memutar toggle pada alat tersebut. Sehingga nilai resistor dapat kita tetapkan sesuai dengan kebutuhan. Berdasarkan jenis ini kita bagi menjadi dua, Potensiometer, rheostat dan Trimpot (Trimmer Potensiometer) yang biasanya menempel pada papan rangkaian (Printed Circuit Board, PCB).
3. Resistor NTC dan PTS, NTC (Negative Temperature Coefficient), ialah Resistor yang nilainya akan bertambah kecil bila terkena suhu panas. Sedangkan PTS (Positife Temperature Coefficient), ialah Resistor yang nilainya akan bertambah besar bila temperaturnya menjadi dingin.
4. LDR (Light Dependent Resistor), ialah jenis Resistor yang berubah hambatannya karena pengaruh cahaya. Bila cahaya gelap nilai tahanannya semakin besar, sedangkan cahayanya terang nilainya menjadi semakin kecil.
Dilihat dari fungsinya, resistor dibedakan menjadi :
1. Resistor/tahanan tetap
Yaitu resistor yang nilainya sudah tetap, tidak bisa diubah-ubah.
Fungsi :
a. Pembagi tegangan.
Yaitu resistor yang nilainya sudah tetap, tidak bisa diubah-ubah.
Fungsi :
a. Pembagi tegangan.
b.Memperkecil arus.
c. Memperbesar dan memperkecil tegangan.
2. Resistor/tahanan tidak tetap ( variable )
Contoh : potensiometer , trimmer , tahanan geser.
Fungsi :
a. Sebagai pengatur volume ( mengatur besar kecilnya arus ).
b. Sebagai tone control pada sound system.
c. Sebagai pengatur tinggi rendahnya nada ( bass / treble ).
d. Sebagai pembagi tegangan arus dan tegangan.
Contoh : potensiometer , trimmer , tahanan geser.
Fungsi :
a. Sebagai pengatur volume ( mengatur besar kecilnya arus ).
b. Sebagai tone control pada sound system.
c. Sebagai pengatur tinggi rendahnya nada ( bass / treble ).
d. Sebagai pembagi tegangan arus dan tegangan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar